Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara
adalah promosi benda seperti meja baru, jasa seperti kantor pos, tempat usaha dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat klanik
sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari
promosi termasuk publisitas,
relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan.
Iklan juga dijadikan sebagai sarana persaingan antara beberapa perusahaan
sejenis. Berikut ini salah satu contoh kasusnya.
Salah satunya iklan Bintang Toedjoe masuk
angin kurang beretika karena di dalam iklan tersebut mengandung sindiran
terhadap produk pesaingnya yaitu Tolak Angin. Hal ini di buktikan dengan
bintang iklan di iklan ini yaitu Butet Kertaradjasa mengatakan kalimat yang
berbunyi : ‘’Saya itu beruntung alias bejo. Orang malas kalah sama orang
pintar. Orang pintar kalah sama orang bejo. Meski bejo harus kerja, bisa-bisa
masuk angin loh. Masuk Angin minum Bintang Tujuh Masuk Angin. Aroma terapinya
langsung hangat, angin langsung minggat. Istriku senang, lah bejoku guede.
Orang bejo lebih untung dari orang pinter. ’’Kalimat ini menyindir yang berada
di iklan Tolak Angin yaitu “Orang pintar minum Tolak Angin”. Dan seperti sedikit
menjatuhkan Tolak Angin di kalimat “Orang bejo lebih untung dari orang pinter”
yang di tekankan di akhir iklan.
Kesimpulan :
Menurut saya persaingan bisnis sangat ketat sehingga banyak iklan yang
saling menjatuhkan untuk menarik konsumen. Tetapi alangkah baiknya suatu
persaingan iklan tidak saling menjatuhkan satu sama lain, dan menyindir lebih
baik bersaing dengan sehat dan tidak saling merugikan dengan perusahaan lain.
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/dycaokkys/2013/02/27/iklan-tidak-beretika/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar