Senin, 11 November 2013

PERSAINGAN DALAM IKLAN



Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi benda seperti meja baru, jasa seperti kantor pos, tempat usaha dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat klanik sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan. Iklan juga dijadikan sebagai sarana persaingan antara beberapa perusahaan sejenis. Berikut ini salah satu contoh kasusnya.
Salah satunya iklan Bintang Toedjoe masuk angin kurang beretika karena di dalam iklan tersebut mengandung sindiran terhadap produk pesaingnya yaitu Tolak Angin. Hal ini di buktikan dengan bintang iklan di iklan ini yaitu Butet Kertaradjasa mengatakan kalimat yang berbunyi : ‘’Saya itu beruntung alias bejo. Orang malas kalah sama orang pintar. Orang pintar kalah sama orang bejo. Meski bejo harus kerja, bisa-bisa masuk angin loh. Masuk Angin minum Bintang Tujuh Masuk Angin. Aroma terapinya langsung hangat, angin langsung minggat. Istriku senang, lah bejoku guede. Orang bejo lebih untung dari orang pinter. ’’Kalimat ini menyindir yang berada di iklan Tolak Angin yaitu “Orang pintar minum Tolak Angin”. Dan seperti sedikit menjatuhkan Tolak Angin di kalimat “Orang bejo lebih untung dari orang pinter” yang di tekankan di akhir iklan.

Kesimpulan :
Menurut saya persaingan bisnis sangat ketat sehingga banyak iklan yang saling menjatuhkan untuk menarik konsumen. Tetapi alangkah baiknya suatu persaingan iklan tidak saling menjatuhkan satu sama lain, dan menyindir lebih baik bersaing dengan sehat dan tidak saling merugikan dengan perusahaan lain.

Sumber :
http://blog.ub.ac.id/dycaokkys/2013/02/27/iklan-tidak-beretika/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar